Langsung ke konten utama

PETRICHOR


Pada petrikor bulan November, hari-hari semakin senja, jalan semakin gelap sebelum menemui cahaya. 

Pada petrikor bulan November tampaknya istikharah akan semakin panjang, sebab musim semi telah berlalu jauh meninggalkan kelopak-kelopak bunga di ujung jalan. 

Pada petrikor bulan November, hidup hanya selalu tentang pilihan-pilihan terbaik yang bermuara di langit. 

Pada petrikor bulan November ada gelisah tak kunjung menepi menunggu pergi di desak kembali, oleh waktu, oleh asa, oleh cinta, oleh segala hal yang selalu datang tiba-tiba. 

Pada petrikor bulan November suara-suara kian ramai dalam puisi yang damai. Pinta semakin bising pada malam yang hening. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flamboyan

Kembang merah di ujung kota Menunggu sapa angin utara Atau langkah kuda penarik kereta Pembawa berita dan simfoni cinta Flamboyan Kaulah yang dirindukan Sang pengembara Yang menapaki keringat tanpa huru hara Hingga puncak almamater para ksatria Jika bungamu jatuh berguguran Dalam semerbak wangi sinar pesona Kau ucapkan selamat datang Pada pengembara berpedati tua Yang tak henti berucap bahagia Karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia Berakhir dibatas kota... Susilo Bambang Yudhoyono Semarang 24 Januari 2004