Pada andrea yang menyimpan banyak kisah
Pagi lengang tak semrawut pikiran ku tentang basa basi masa depan semalam. Kadangkala memang beberapa pilihan sudah punya pemenang.Pertimbangan-pertimbangan hanya mengundang keraguan yang baru saja.
Di dunia ini kita mengerti, bahwa tak ada satupun orang yang rela kehilangan. Menurut mu kenapa tajuk-tajuk puisi tak pernah membosankan meski sebenarnya alur ceritanya hampir sama semua. Kalau tidak jatuh cinta ya patah hati. Sebab, pemerannya yang berbeda.
Andrea kekasih ku, ada banyak puisi cinta di dunia ini. Romansa seperti apa yang ingin kau suguhkan di meja makan malam kita? Sedang ambisi-ambisi bisa hilang, bahkan gejolak dengan mudahnya padam. Tidak ada yang abadi selain-Dia. Lalu menurut mu apalagi yang paling dicari manusia selain keabadian?
Sayang, saat perpisahan terjadi, dua hati yang saling meninggalkan sama-sama terluka. Seperti batu jatuh kelaut. Hanya saja salah satu dari keduanya tenggelam lebih dalam.
Sebagai mana do'a, harapan-harapan kita tak boleh memaksa Tuhan. Kita yang tak mendengar ini, kita yang tak melihat ini, kita yang tak tau apa-apa. Argumentasi apa yang kita punya untuk bicara selain meminta pertolongan dan belas kasih-Nya.
Untuk andrea yang pertama kali menatap ku dengan cinta 6 tahun lalu. Sebagaimana aku bisa berdiri kokoh dalam hempasan samudera kehidupan hari ini, sebagaimana aku mampu menafsirkan suratan takdir-Nya. Aku pernah melalui lautan paling gelap dan kapal ku hancur berkeping-keping ditengah amukan gelombang pancaroba. Berkali-kali, hingga saat aku hanya mampu mendengar suara ku saja dan hanya Dia yang ada disana.
Tentang lengkara yang tetiba bijaksana, ada ribuan senja yang tenggelam dibalik bukit itu, ada ribuan malam yang bersembunyi pada pagi, dan aku yang tak pernah kemana-mana.
Komentar
Posting Komentar