Kota Kecil, 12 juni
2020
Untuk Robbi
Hai Rob, sebelumnya apa kabar?
Aku tidak bisa melacakmu dimana saat ini walau aku bisa saja menghubungi
kontakmu jika aku mau. Cukup takut rasanya menulis surat ini, aku takut orang
lain membacanya sedangkan kau melewatkannya, semoga saja tidak ya. belakangan
ini banyak hal terasa sangat kacau dan aku tidak punya pilihan.
Malam ini lebih gelap dari
biasanya. malam ini untuk sekali lagi, ingin rasanya aku mengambil gawai dan
bertindak sedikit curang padanya. Kau tentu tau siapa yang ku maksud.
Rob kau tentu tau aku tidak
suka terlalu banyak mengkonsumsi kafein. Tapi malam ini rasanya ingin sekali
kupinta kau menyeduh segelas kehangatan yang terasa pahit tapi menenangkan
pikiran, ya seperti biasanya. Lalu setelahnya kau duduk memberikanku sepasang
telinga untuk mengatasi material-material berat yang ku bawa serta, kau
menyusunnya menjadi sangat rapi.
Rob andai kupinta, pasti kau
beri. Tapi, aku agak sungkan tidak memberimu jawaban untuk pertanyaan yang
mudah. Tentu kau butuh alasan apabila aku datang, tentu kau butuh alasan untuk
segelas kehangatan dalam gelap pekat itukan? Ah bukan, tentu saja coklat tua yang selalu
jadi favoritku.
Kalau kau tanya apakah dia
cukup baik? biar ku beri tahu rob, mungkin agak sedikit membuat perasaanmu
tidak nyaman. Dia sempurna. aku tidak tahan lagi, aku tidak tega menariknya dalam kekacauan yang ku buat.
Lalu jika kau tanya kenapa aku
ingin datang. Jawabannya adalah, terdapat formalitas diantara kami, dan kami
tak begitu akrab. Dia terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri, dan aku
berusaha menyesuaikan. Sebelumnya aku agak manja, aku takut membuatnya repot.
Aku agak canggung ketika malam
ini mencoba berbagi dengannya perihal kekacauan ini. Ya kau tau, ragu-raguku membuat
kekacauan lainnya. Aku membuat suasana hatinya mungkin lebih kacau. Akhirnya aku
memilih menutup hariku dengan kalimat "segala puji hanya bagi Allah".
Kau tau? Tadi siang aku
kembali gemetar karena lelucon semesta. Aku jadi penasaran, apakah kau punya lelucon
baru Rob untuk menandinginya dan membuatku tidak mengigil lagi? Seperti hijau,
atau biru laut yang pernah kau bagikan pada ku sebelumnya.
Hari sudah pagi, surat ini
belum selesai ku tuliskan. Aku baru saja keluar untuk jalan-jalan pada pukul
4.45 WIB dan sekarang sudah di rumah. Aku pikir aku butuh sedikit udara segar,
dan benar saja perasaanku agak membaik.
Kau tau sahabat perempuanku
yang pernah kita bicarakan sambil menghabiskan sekotak pisang keju dan es
coklat diruang tamu kontrakanku, dan kau bilang ingin sekali menemuinya. Ada sedikit
masalah Rob dan itu berhasil membuatku merasa pusing dan tidak enak badan.
Mungkin setelah ini akan
banyak surat yang aku buat atau bahkan tidak ada lagi. Entahlah, jika kau
membacanya, doakan agar segala sesuatunya kembali membaik. Terimakasih Rob.
Tapi sebelum itu, jika surat
ini sudah kau baca, jangan mencari atau berusaha menghubungiku. Jangan dan
tidak aku ijinkan sama sekali. Namun, kau boleh membalasnya. Aku tau, kau juga
suka menulis dan kalimatmu selalu bagus untuk dibaca dan didengar.
Dari Alyssa
Seperti membaca sebuah novel terjemahan.
BalasHapusLike this part!
Senang jika bisa menulis sesuatu yang disenangi pembaca :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus