Langsung ke konten utama

Tentang Manusia dan Segala Kompleksitasnya



Kalo kamu cape, istirahat

Kalo pengen nangis ya nangis. Jangan waktunya nangis kamu malah ketawa.

Gaada yang aneh menjadi berperasaan. Toh kamu menjadi manusia bukan karena orang lain berpendapat kamu adalah manusia.

Tentang sedih, senang, dan berbagai hal lainnya. Terkadang, kamu hanya perlu merayakannya. Entah dirayakan sendiri atau berbagi sama ahli psikologi versi kamu. 

Nama nya juga hidup. Pahit manis itu udah kaya warna bukan lagi tentang rasa. Kayak lagunya maroon 5 "Not everything is rainbow and butterflies"

Nanti, kalo pesta perasaannya udah usai. Kamu bisa menemukan hal baru yang mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya.

Hidup itu kayak praktek uji coba di laboratorium canggih loh. Berbagai energi bisa dikonversikan. Kalo sedih ga bisa digantikan senang, ya manfaatin aja rasa sedih nya jadi tulisan, lagu, lukisan, atau energi buat kamu keliling lapangan seratus kali mungkin.

Jadi, apa kamu gak tertarik untuk melihat eksperimen apa aja yang bisa dilakukan dengan merayakan perasaan menjadi manusia. 

Yah intinya, jangan mencari yang gaada, jangan juga memaksakan yang gak bisa. Ini bukan motivasi biar kamu jadi orang pesimis loh ya. Segala sesuatu mungkin ga terjadi seperti yang kita inginkan, karena kita bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu. Tergantung mau atau enggaknya kita menerima.

Inget ini dunia dan kita manusia "biasa" nothing is perpect here. Kayak dalam film atau buku. Semua orang punya peran, prolog dan epilognya masing-masing. so, stop berandai-andai dan banding-bandingin cerita kamu sama kisah orang lain. Rayain aja dan buat pesta paling meriah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flamboyan

Kembang merah di ujung kota Menunggu sapa angin utara Atau langkah kuda penarik kereta Pembawa berita dan simfoni cinta Flamboyan Kaulah yang dirindukan Sang pengembara Yang menapaki keringat tanpa huru hara Hingga puncak almamater para ksatria Jika bungamu jatuh berguguran Dalam semerbak wangi sinar pesona Kau ucapkan selamat datang Pada pengembara berpedati tua Yang tak henti berucap bahagia Karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia Berakhir dibatas kota... Susilo Bambang Yudhoyono Semarang 24 Januari 2004